LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MATI DAN HIDUP
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI SEL
“ Kelompok Retikulum Endoplasma “
Disusun
Oleh :
Ahmad Ega Saputra
Lulu Marhamah
Maulita
Irnavia Ciptari
Putri Utami Syamsul
St. Rainur Meisyatari
Kelas :
XI IPA 2
SMA Rimba Madya Bogor
Tahun Ajaran 2013/2014
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
hidayah serta kesempatan kepada kami, karena dengan demikian kami dapat
menyelesaikan makalah dari guru
kami
yang berjudul “ MELIHAT SEL YANG HIDUP DAN SEL YANG
MATI ”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat dan
pelengkap dari Praktek Mengamati
Sel pada Bawang Merah dan Gabus Singkong yang telah kita laksanakan di Laboratorium
serta di tuangkan dalam bentuk Makalah
tertulis oleh kami selaku peserta.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Kedua
orang tua kami yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan moril maupun
materil serta do’anya dalam setiap langkah yang kami tempuh.
2. Pak
Taufik, S.Pd selaku Guru Biologi
SMA RIMBA MADYA yang telah membimbing kami dalam
melakukan praktikum.
3. Teman-teman
Kelompok Retikulum Endoplasma.
4. Rekan-rekan
XI IPA 2 yang telah kerja sama, kekompakkan dan kebersamaannya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, pasti banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karenanya kepada guru mata pelajaran Biologi, kami
memohon maklum dan maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap Karya Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
AMIEN....
Bogor,
September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.......................................................................................... i
Daftar
Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN …………………..............................................
1.1. Latar Belakang ………….………………................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum ...................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …...........................................................
2.1. Sel Tumbuhan ……………………………..…………………
3
2.2. Sel Hewan ……….................................................................... 9
BAB III METODE PRAKTIKUM ...........................................................
3.1. Waktu dan Tempat
................................................................... 11
3.2. Alat dan Bahan
......................................................................... 11
3.3. Cara Kerja
................................................................................. 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................
4.1. Hasil Pengamatan ...................................................................... 13
4.2.
Pembahasan .............................................................................. 15
BAB V PENUTUP ....................................................................................
5.1.
Kesimpulan ............................................................................... 17
5.2. Saran …………………………………………………………. 17
Daftar pustaka
...........................................................................................
Lampiran ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sitologi
merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel merupakan
unit organisme terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan
hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Organisme tersusun oleh sel
yang memiliki variasi dalam bentuk, ukuran, dan fungsi.
Sel
sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus)
yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada
kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya
dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro
khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula
atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro
seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai
yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.
Sel juga
merupakan satuan struktural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya
sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing
makhluk hidup. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah
bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk
melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan,
ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain.
Oleh
karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun strukturnya
begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup.
Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh ketelitian dan
ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada dua macam
bentuk sel yang akan kita amati yaitu, sel mati dan sel hidup. Setiap sel
memiliki struktur yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel
tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati masing – masing sel
tersebut.
1.2.
Tujuan
Praktikum
Tujuan
kami melakukan kegiatan Praktikum ini, sebagai berikut :
1. Untuk
melihat Sel yang mati dan sel yang hidup pada bawang merah dan gabus singkong.
2. Agar
mengetahui perbedaan sel bawang merah dan gabus singkong.
3. Untuk
melihat struktur sel pada bawang merah dan gabus singkong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sel Tumbuhan
1.
Pengertian
Sel Tumbuhan
Sel
tumbuhan merupakan
bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak
dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel
organisme eukariotik lainnya. Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu
dengan yang lain dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Bagian - bagian Sel Tumbuhan :
Ø Dinding sel, hanya ditemukan pada sel tumbuhan,
sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel
hewan. Dinding Sel berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta
mencegah kehilangan air secara berlebihan. Dinding sel memiliki struktur yang
kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu :
1) Lamela
tengah adalah suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua
buah sel yang bersebelahan yang terdiri atas air dan zat-zat pectin yang
bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk).
2) Dinding sel
primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru
yang terdiri atas selulosa dan hemiselulosa.
3) Dinding sel
sekunder adalah zat-zat pembentuk dinding sel tambahan yang terdiri atas dua
atau lebih lapisan yang terpindah-pisah yang terdiri atas selulosa dan zat-zat
lain khususnya lignin (zat kayu).
Ø Vakuola merupakan organela bermembran dan
berisi cairan. Padas el parenkim dan kolenkim dewasa memiliki vakuola yang diliputi
membran tonoplas. Cairan vakuola berupa getah sel, yaitu larutan pekat garam
mineral, asam organic, O2, CO2, pigmen, dan sisa-sisa
metabolisme. Fungsi dari Vakuola :
a) Memasukkan air melalui tonoplas yang
bersifat diferensial permeable untuk membangun turgor sel.
b) Isi vakuola berupa antosianin yang
member warna pada bunga, buah, pucuk dan daun (berfungsi untuk menarik
serangga).
c) Enzim hidrolitik untuk autolysis.
d)
Tempat
penimbunan sisa-sisa metabolisme berupa lateks (getah=emulsi), misalnya pada Hevea brasiliensis dan Cannabis sativa.
e)
Tempat
penimbunan zat makanan berupa sukrosa, garam mineral, dan inulin.
Ø Plastida
adalah organel bermembran rangkap dengan ventuk dan fungsi yang
bermacam-macam. Plastida sangat bervariasi
ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk
piringan kecil bikonveks. Beberapa
platida yang penting adalah :
-
Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya
lazim terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena cahaya matahari. Fungsinya adalah sebagai pusat sintesis dan
penyimpanan makanan cadangan seperti pati.
-
Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu
campuran pigmen yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah
menangkap energi cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
-
Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang
menentukan timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian
tumbuhan. Fungsinya masih belum jelas, tetapi berhubungan dengan kemasakan buah
dari mulai hijau sampai dengan berwarna merah berhubungan dengan penurunan dan
peningkatan jumlah kromoplast.
Ø Plasmodesmata
adalah
benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada tempat-tempat tertentu pada
dinding sel primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak
mengalami penebalan). Plasmodesmata berfungsi untuk memudahkan proses
transportasi bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui
selaput-selaput hidup.
Ø Membran sel merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid
(50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau
selektif permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi
zat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.
Ø Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama
dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Fungsi utama nukleus adalah
sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang
menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisme. Didalam inti sel tersusun
atas tiga komponen yaitu :
-
Nukleoulus (anak
inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
-
Nukleoplasma
(cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein. Butiran kromatin
yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur seperti
benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang
berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesa protein.
Ø Sitoplasma merupakan
cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan organel sel.
Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terikat
pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang disebut plasmolema (selaput
plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang berbatasan dengan vaakuola sentral,
oleh selaput lain yang disebut tonoplas (selaput vakuola). Plasmolema dan
tonoplas sangat penting dalam fisiologi sel-sel karena sebagian besar
mengontrol pertukaran bahan antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan
di dalam vakuola.
Ø Retikulum
endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan
yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma.
Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti saluran
berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga yang berfungsi membantu gerakan
subsatansi-subsatansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Dalam sel
terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu Retikulum Endoplasma Kasar
(REK) yang diselubungi oleh Ribosom dan Retikulum Endoplasma Halus (REH) memiliki
enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan
persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.
Ø Badan Golgi adalah
sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Badan golgi pada
sel tumbuhan biasa disebut diktiosom yang dibangun oleh membran yang berbentuk
sisterna, tubulus dan vesikula. Fungsi badan golgi dalam sel yaitu :
-
Membentuk
kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan bahan lain untuk
sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
-
Membentuk
membran plasma
-
Membentuk
dinding sel
-
Membentuk
akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk memecah dinding sel telur
dan pembentukan lisosom.
Ø Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria
berfungsi menyintesis protein sendiri
karena memiliki DNA, RNA dan Ribosom. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar memiliki
permukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista. Pada
pembelahan sel, semua kitokondria membelah diri, setenganhnya menuju ke sel
anak yang satu dan setengahnya ke sela anak yang lain. Mitokondria mengandung
enzim-enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transpor electron. Pada
bagian membran dalam dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan
untuk pernafasan antar sel. Membran dalam mitokondria terbagi
menjadi dua ruang yaitu :
-
Ruang intermembran yaitu ruangan
diantara membran luar dan membran dalam.
-
Matriks mitokondria merupakan ruangan
yang diselubungi oleh membran dalam yang mengandung enzim untuk siklus Krebs
dan oksidasi asam lemak.
Ø
Peroksisom dan glioksisom. Peroksisom
adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi
berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim
tersebut adalah mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2).
Senyawa tersebut merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan
sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Glioksisom
hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji padi-padian
. aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dlam
vakuola. Glioksisom sering ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji
yang berkecambah. Gioksisom berisi enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan dalam perkecambahan.
2.
Tipe Sel Tumbuhan
Ø Sel Parenkim memiliki fungsi untuk
menyokong berdirinya tumbuhan, sebagai dasar bagi semua struktur dan fungsi
tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang
sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap
fungsi biokimia.
Ø Sel
kolenkim adalah
jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong
dalam organ yang muda yang tersusun
sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai
daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang
ditemukan pada akar. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk
memanjang. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya.
Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
Ø Sel sklerenkim berfungsi membentuk
kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Sklerenkim
dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya
tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa
hilang. Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada
dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida.
3.
Ciri
– Ciri Sel Tumbuhan :
1. Memiliki dinding sel dan membran sel.
2. Umumnya memiliki plastid.
3. Tidak memiliki lisosom.
4. Tidak memiliki sentrosom.
5. Timbunan zat berupa pati.
6. Bentuk tetap.
7. Memiliki vakuola ukuran besar dan banyak.
2.2. Sel
Hewan
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun
jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel tumbuhan, karena mereka tidak
memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang
lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras,
sel hewan bervariasi bentuknya. Sel
manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Bagain-Bagian Sel Hewan
Dan Fungsinya yaitu :
1. Membran
Sel Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima
rangsang.
2. Nukleus
Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi
sebagai faktor keturunan.
3. Retikulum
Endoplasma Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat
kimia.
4. Kompleks
Golgi Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.
5. Ribosom
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.
6. Mitokondria
Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.
7. Lisosom
Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang
tidak dipakai dari dalam sel.
8. Badan
Mikro Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum,
yang mengandung enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan.
9. Sentrosom
Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.
10 Sentriol
Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama
pembelahan sel.
Ciri – Ciri Sel Hewan :
1. Tidak
memiliki dinding sel
2. Tidak
memiliki plastid
3. Memiliki
lisosom
4. Memiliki
sentrosom
5. Timbunan
zat berupa lemak dan glikogen
6. Bentuk
tidak tetap
7. Pada
hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Adapun
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah :
Hari / Tanggal : Jumat, 20 September 2013
Waktu : Pukul 07.30 s.d. 08.30
WIB
Tempat : Laboratorium Biologi SMA Rimba
Madya Bogor
3.2. Alat dan Bahan
A. Alat : B.
Bahan :
·
Kater
dan silet yang tajam -
Gabus Singkong
·
Mikroskop -
Bawang Merah
·
Kaca
Preparat -
Alkohol 70 %
·
Pipet -
Air
·
Kaper
Gelas -
Tisu
·
Pinset
·
Gelas
3.3. Cara Kerja Praktikum
A. Mengamati
Sel Pada Bawang Merah
1. Periapkan alat dan bahan praktikum.
2. Lepaskan lembaran suing bawang merah
dan patahkan menjadi 2, pada pinggir bagian yang patah terlihat selaput tipis
epidermis, ambillah selaput tersebut dengan menggunakan pingset kemudian letakkan
pada kaper gelas dan tetesi dengan air dengan menggunakan pipet.
3. Tutuplah secara hati-hati kaper
gelas dengan kaca preparat, pastikan tidak ada gelembung pada kulit bawang
merah yang telah di tutup oleh kaca preparat.
4. Pasanglah preparat tersebut pada meja
benda mikroskop pastikan kulit bawang merah tersebut terkena sinar matahari.
5. Kemudian amati dengan perbesaran
kecil kemudian perbesaran besar.
6. Setelah itu foto hasilnya dan
berilah keterangan pada bagian-bagian sel yang diamati.
B. Mengamati
Sel Pada Gabus Singkong
1. Periapkan alat dan bahan praktikum.
2. Sayatlah gabus dari
singkong dengan mengguakan silet. Ambil bagian yang paling tipis dengan
menggunakan pinset.
3. Kemudian letakkan pada kaper gelas
dan tetesi dengan air dengan menggunakan pipet.
4. Tutuplah secara hati-hati kaper
gelas dengan kaca preparat, pastikan tidak ada gelembung pada gabus singkong
yang telah di tutup oleh kaca preparat.
5. Pasanglah preparat tersebut pada
meja benda mikroskop pastikan kulit gabus singkong tersebut terkena sinar matahari.
6. Kemudian amati dengan perbesaran
kecil kemudian perbesaran besar.
7. Setelah itu foto hasilnya dan
berilah keterangan pada bagian-bagian sel yang diamati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Praktikum
Gambar Sel Bawang Merah yang terlihat pada fokus lensa objektif di
4X pembesaran
Gambar Sel Bawang Merah yang terlihat pada fokus
lensa objektif di 10X pembesaran
Gambar Sel Gabus Singkong yang terlihat pada fokus
lensa objektif di 4X pembesaran
Gambar Sel Gabus Singkong yang digambar dengan tangan
Dari hasil percobaaan diatas dapat d peroleh hasil sebagai berikut :
No
|
Bahan
|
Keterangan
|
1
|
Gabus Singkong
|
1) Dinding sel
2) Sel kosong
|
2
|
Bawang Merah
|
1)
Inti sel
2)
Dinding sel
3)
Sitoplasma
4)
Vakuola
|
4.2. Pembahasan
Dari hasil
pengamatan dengan mikroskop dapat kita peroleh, sebagai berikut :
A. Pada Sel hidup Bawang Merah (Alium cepa)
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan bahwa bawang merah memiliki bentuk sel epidermis seperti persegi
panjang yang disusun miring dengan warna merah keungu-unguan yang menandakan
bahwa sel bawang merah adalah sel hidup. Warna
merah keungu-unguan pada sel bawang merah tersebut di sebabkan karena bawang
merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
Sel epidermis bawang
merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel yang
terdapat cairan inti di dalamnya yang disebut Nukleoplasma berupa gel dan
transparan. Pada sel bawang merah ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti
pertukaran zat dalam sel. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi
vakuola. Dalam praktikum tersebut kami menemukan inti sel, dinding sel, sitoplasma ,
membran sel, dan vakuola. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian
yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan
epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
B. Pada Sel Mati Gabus Singkong (Manihof utilissima)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan
pada sel gabus singkong memiliki bentuk
segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima atau segi
enam yang berwarna coklat muda dan letaknya rapat antara satu dengan yang
lainnya sehingga sukar ditembus gas dan air. Sel gabus
termasuk sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak
memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada sel
mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel
mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
Dalam praktikum
tersebut kami hanya menemukan dinding sel. Dinding sel terletak pada
bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Kami melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 4X dan 10X. Sel gabus adalah
jaringan pada tumbuhan agar jaringan dibawah sel gabus ini tidak kehilangan
kebanyakan air. Jaringan
gabus dibentuk oleh kambium/felogen. Setelah diamati dapat kami simpulkan bahwa
sel gabus bersifat kedap air, lebih kuat daripada epidermis yang terdapat di
bagian tepi alat-alat tumbuhan. Sel gabus bagian dalam merupakan sel hidup yang
disebut feloderm sedangkan bagian luar berupa sel mati disebut felem.
Sel gabus
memiliki fungsi
untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas
dapat kita peroleh kesimpulan, diantaranya
1. Bawang merah
memiliki bentuk sel epidermis seperti persegi panjang yang disusun miring
dengan warna merah keungu-unguan yang menandakan bahwa sel bawang merah adalah
sel hidup.
2. Di dalam sel bawang merah terdapat inti sel, dinding sel, sitoplasma ,
membran sel, nukleusplasma, dan vakuola.
3. Sel gabus
singkong memiliki bentuk segi delapan, tetapi ada juga
yang bentuknya seperti segi lima atau segi enam yang berwarna coklat muda
dan letaknya rapat antara satu dengan yang lainnya sehingga sukar ditembus gas
dan air.
4. Pada sel gabus singkong hanya
terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong.
5. Sementara pada sel gabus singkong tidak
melakukan aktifitas sedangkan pada sel bawang merah melakukan aktifitas.
5.2. Saran
1. Jika
bisa kita juga mengamati sel hewan tidak hanya sel tumbuhan.
2. Jika
bisa tidak hanya mengamati jaringan epidermisnya saja tapi jaringan lain yang
ada pada bawang merah dan gabus singkong.
3. Setiap pengamatan harus dilakukan
dengan teliti saat melakukan percobaan
agar tidak terdapat gelembung udara yang bisa mempersulit pengamatan.
4. Dalam proses pengamatan objek dengan
menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA
Indah Kurniawati. 2012.
Kupas Tuntas Biologi.CV. Sindunata.
Bandung
Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini, Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
http://biology.blogspot.com/2009
di akses pada tanggal 02 Oktober 2013
pada pukul 10.25 WIB.
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/10/02/sel-sel-penyusun-jaringan-tumbuhan/ diakses pada tanggal 02 Oktober 2013 pada pukul 10.30
WIB.
http://vsalawane.blogspot.com/2011/09/laporan-hasil-pengamatan-sel-bawang.html diakses pada tanggal 02 Oktober 2013 pada pukul 10.35
WIB.
http://www.scribd.com/doc/90147300/Struktur-Dan-Fungsi-Sel diakses pada tanggal 02 Oktober 2013 pada pukul 10.50
WIB
http://www.scribd.com/doc/40608174/LAPORAN-BIOLOGI-SEL
diakses pada tanggal 02 Oktober 2013
http://aan888.blogspot.com/2011/05/pengamatan-sel-hidup-dan-mati-lap.html
diakses pada tanggal 03 Oktober 2013 pada pukul 10.30 WIB.
Wikipedia.
2012. sel dan bagian sel. http://id.wikipedia.org/wiki/sel
diakses pada tanggal 03 Oktober 2013
pada pukul 14. 07 WIB
thank sudah memasukkan link saya (http://aan888.blogspot.com/2011/05/pengamatan-sel-hidup-dan-mati-lap.html) di blog Anda sebagai daftar pustaka di laporan Anda.
BalasHapusdan semoga bermanfaat untuk Anda.
saya tunggu kunjungannya di blog saya kembali.
ya sama-sama kak
Hapus