Fanfiction BTS-RUN
Annyeong~! ‘-‘ admin bawain BTS-RUN “Fanfic Vers” buatan temen admin nih
Sesuai namanya, nih ff alur dan segala macemnya terinspirasi dari MV barunya oppadeul-oppadeul kecehhnya temen admin aka BTS-RUN+artikel-artikel yang gua dapet dari inti dalam MV BTS tersebut.
Kelebihan nih ff? Mungkin kalo di MV Cuma bisa liat ekspresinya, di ff ini readers bisa langsung tau diaolog yang menggambarkan tuh MV :v
*eh iya , selain jalan nih FF sama kaya di MV BTS, author sedikit nambahin alur n cerita biar agak nyambung dari part2 per-membernya*
_______________________________________________________________
Tittle : Forever With U
Genre : Friendship
Cast : BTS
Inspiiration by : MV BTS-RUN
Author : Jeon Nayeon (Jimin wife :3 )
***
‘TAP’
*Melihat bintang*
(Jungkook POV)
Bulan kembali tanpa bintang, begitu pula bintang yang ditinggal oleh sang bulan. Bersinar sendiri ditengah luasnya angkasa pada malam hari. Sulit dimengerti memang, tapi pada kenyataannya tampak bulan itu tengah mengawasi para bintang meski dari balik awan yang telah memisahkan mereka.
Dia... aku percaya dia masih berada disisi kami. Dia sangat menyayangi kami dan tidak akan membiarkan kami bersedih
*menoleh pada Seok Jin*
*tersenyum*
Seperti bulan yang tidak akan membiarkan bintang bersinar sendirian
*Seok Jin kembali tersenyum*
‘CKLEK’ *seseorang membuka pintu atas gendung*
*Jin dan Jungkook menoleh secara bersamaan*
“eo? Jimin Hyung?”
“Jungkook-ah! Taehyung...” *ucapnya tergesah*
SKIP>>
*mendongak dan memejamkan mata*
(Taehyung POV)
Sulit menerima meski harus diterima. Tidak, ini semua salahku. Karena kebodohanku, seseorang yang terpenting dalam hidupku pergi. Pergi dan meninggalkan banyak kenangan manis bersama. Bukan, dia berbohong! Jika ia menyayangi kami, ia tidak mungkin menghilang seperti ini. Semua sia-sia, rasa bersalahku, keterpukulanku. Jika satu kelopak pergi, semuapun harus pergi.
“Hyung, andwae!!!” *teriak Jungkook dari kejauhan, namun....*
‘BYURR’
*menenggelamkan diri kesebuah air yang ada dibelakangnya*
Berusaha untuk mati, namun sesuatu tampak menahanku. Semua kenangan dan dirinya, sesuatu yang selalu terlintas dipikiranku. Dia...
-Back POV-
Pesta. Sesuatu hal yang wajib kami lakukan untuk bersenang-senang. Kai bukanlah orang penting dengan beberapa kesibukan yang mengelilinginya. Kami hanyalah orang yang lebih banyak bersenang-senang dan melakukan hal-hal dengan sebebas mungkin.
“diam hyung! Akan kugambar bentuk tubuhmu”
Tertawa bersama dan melakukan hal bodoh bersama
*mengocok pilok*
Setelah beberapa bulan sejak kehilangannya...
“apa yang kau gambar?” *tanya Namjoon tengah berdiri disamping Taehyung depan sebuah kedai yang sudah tutup*
“aku menggambar bentuk kepala polisi bodoh yang sering mengejar orang-orang bodoh seperti kita, hyung”
Sebisa mungkin aku melupakannya...
“YA! YA! Sepertinya kita harus berlari lagi sekarang” *Ujar Namjoon melihat beberapa polisi datang menghampiri mereka berdua*
“uwo? Jja! Jja!” *merangkul tas berisi pilok*
Berlari, berlari dan berlari untuk melupakannya..
“YA! Polisi bodoh kemari..” *ledek Taehyung*
Berlari kesegala arah agar tidak mengingatnya...
‘PRAK’ *setelah berlari jauh, Namjoon dan Taehyung berhasil tertangkap*
“aish.. mereka lebih gesit sekarang” *Ujar Namjoon remeh. Keduanya saling menatap satu sama lain*
“hehe..”
Namun, semakin aku berlari semua ingatan itu malah melekat kuat.
“.......” *ia terdiam*
Melihat wajah mereka, sepintas terbayang wajah dan tatapannya. Dan berpikir, bahwa aku tidak ingin kehilangan orang yang kusayang untuk kedua kalinya. Seperti pada saat melihat tatapan kosongnya waktu itu.
*menumpuk kartu menjadi piramida*
“ya~ jadi..” *ucapnya tersenyum*
“uwoo.. kau hebat hyung..” *puji Hoseok*
‘SRAK’ *namun dengan sigap, Taehyung menghancurkan piramida kartu tersebut*
“Kita bertujuh, mana bisa hyung membuat piramida hanya enam. Siapa yang tak kau anggap?” *ucap Taehyung dengan selembar kartu dimulutnya*
Saat kumarahi, ia hanya tersenyum sambil mengelus tengkuknya sesekali. Aku kembali melihatnya dan menangkap tatapan kosongnya. Tatapan kosong, seolah berpikir bahwa kartu yang ia susun secara asal tersebut menandakan akan ada salah satu dari kami yang pergi. Dan apa yang akan terjadi, apabila itu terjadi.
“waeyo?”
“eobseo..” *ia tersenyum*
-Back POV End-
*membuka mata*
“Hyung.. ah syukurlah kau sudah siuman” *ucap Jungkook*
Melihat kekhawatiran mereka, aku baru menyadari bahwa aku masih bertahan hidup karena masih banyak orang yang peduli dan sayang padaku termasuk dia.
*Jin tersenyum*
“Hyung...” *ucap asal Taehyung*
“YA! Cepat bangun dan jangan bicara aneh-aneh lagi” *ucap Jimin dengan pakaian yang sudah basah karena menolong Taehyung*
SKIP>>
*Membuka mata*
(Hoseok POV)
Ruangan ini.. entah sudah berapa lama aku terkurung ditempat seperti ini. Semenjak kehilangannya, mereka membawaku ketempat ini. Terlalu sedih saat mengingat hal yang berhubungan dengannya. Aku sudah memncoba menenangkan diri dengan beberapa obat agar aku bisa sedikit melupakannya, namun hal itu malah membuatku makin teringat dan depresi untuk waktu yang lama. Dan kini aku lebih sering menyendiri tanpa mereka.
*melihat samar*
“Jin hyung, kaukah itu?”
“ini aku..” *ucap Jimin dengan bantal yang dipegangnya*
*terbangun dari ranjang*
“YA! Hyung. Berhentilah menyamaiku dengan jin hyung”
Begitu lamanya kami bersama, bersenang-senang bersama, berlari, dan berteriak...
*memukul Jimin dengan bantal*
-Back POV-
‘BUK’ *kapuk dan bulu yang ada didalam bantal tersebut akhirnya berhamburan*
“Rasakan!* teriak Hoseok*
“hahaha wajah kalian penuh dengan bulu” *tawa Namjoon*
Juga kelelahan bersama...
‘DUK’ *berbaring diatas tumpukan bulu dan kapuk*
*Namjoon tampak menemukan selembar kartu*
“igo mwoya?” *tanya Jungkook*
“eh? Kupu-kupu hitam...”
-Back POV End-
Kartu bergambar seekor kupu-kupu hitam. Kupu-kupu hitam yang berarti kematian. Dan aku baru sadar, bahwa kartu yang Namjoon temukan adalah tanda akan kepergian seseorang diantara kami. Dan itu adalah dia..
“Namjoon eoddiga?”
“molla.. sudah beberapa hari ini tidak melihatnya. Mungkin disuatu tempat” *jawab Jimin*
-SKIP-
*menambahkan beberapa gula disegelas coffee*
(Namjoon POV)
Entah harus menyendiri dimana lagi. Semua tempat yang di singgahi selalu mengingatkan kebersamaan kami.
Menyendiri dan menjauhi semua, mungkin inilah hal tepat yang kulakukan agar bisa melenyapkan semua ingatan itu.
‘TAP TAP’ *berjalan disepanjang rel kereta yang sudah tidak berfungsi lagi*
Rasanya ingin memangis, seolah tidak mempercayai hal yang telah terjadi
‘SRAG’ *membuka pintu gerbong kereta*
-Back POV-
“Oh! Hyung. Masuklah...” *ucap Jimin*
*jin menepuk bahunya*
*saling tersenyum*
“Yuhu!!!”
Kami bersenang-senang disatu tempat yang sama. Sementara ia selalu mengabadikan tiap moment dengan kamera perekam kesayangannya.
*mencoret tubuh Jin dengan pilok*
“YA! YA! Kau begitu tidak sopan padanya, Taehyung” *ucap Namjoon*
“sedikit lagi.. sedikit lagi...”
-Back POV End-
Kejadian yang membuatku berpikir bahwa ia masih bersama kami
*melihat kartu bergambar kupu-kupu hitam*
Namun, aku menyadari bahwa kematian akan menghampiri tanpa kita ketahui akan merasa kehilangan atau merasa menghilang.
-SKIP-
*menghancurkan beberapa barang*
(Jungkook POV)
“Tidak pergi.. dia tidak mungkin pergi!!!! “ *teriak Yoongi*
Satu tempat berisi kenangan kebersamaan kami..
“Hyung, apa yang kau lakukan?”
“meninggalkan kami begitu saja. Dasar bodoh, kau masih mengatakan kalau kau menyayangi dan tidak mau kehilangan kami? Itu semua bohong!!” *kesalnya*
Dari kami semua hanya Yoongi hyunglah yang memiliki emosional yang tinggi.
“H-Hyung..” *lirih Jungkook*
“Arrrgghhhhhh!!!!!!!!!!!!!”
Aku sangat mengerti akan perasaannya..
*memeluk Yoongi*
Dan aku tahu bahwa ialah yang paling terpukul karena hal ini.
“Hyung, jangan seperti ini.. dia ada didekatmu. Dia akan sedih karena melihatmu begini”
Aku berusaha menenangkannya, agar ia mencoba merubah pola pikirnya yang seperti ini.
“jangan mencoba menenangkanku dengan kata-kata konyolmu! “ *sentak Yoongi seraya mendorong keras Jungkook kearah dinding*
Aku sudah sering memberitahu kepada mereka semua
“Hyung!”
*Memukul keras Yoongi*
Bahwa ia masih berada disisi kita, bersama kita, dsan mengawasi segala hal yang kita lakukan.
*Yoongi kembali mendorong Jungkook, melempar kursi kesebuah cermin untuk meluapkan seluruh emosi kesedihannya dan lekas pergi begitu saja*
Namun kenapa mereka tidak ada yang percaya akan hal itu
*hening*
Satu tempat berisi kenangan kami, kini hancur begitu saja. Dan bulan yang hilang dari para bintang, membuat suasana angkasa menjadi hampa. Kami tetap bersama, tapi hal ini membuat kami merasa hidup sendiri di dunia. Dunia kami lenyap.
Aku tahu, ia tampak sedih belakangan ini karena terpecahnya kami dengan rasa saling menyalahi satu sama lain. Dia khawatir, itulah sebabnya dia masih berada didekat kami. Aku... aku selalu merasa akan kehadirannya, meski itu tidak nyata.
“mianhae..”
-Back POV-
Aku... bukan berarti aku tidak ingin mengingat semuanya.
‘DUK’ *Jimin menendang bola*
“huaa jauhnya.. “ *ucap Jungkook melihat kepergian bola*
“dia pemain bola yang hebat” *puji Hoseok seraya merangkul Jimin*
Dibanding mereka, aku jauh lebih memahaminya. Karena itu aku ingin mencoba bersikap biasa, agar tidak terpuruk dalam ingatan yang ku tahu akan membuatku sedih setiap saat.
‘TAP’ *Jungkook berhenti dan berdiri dihadapannya yang tengah duduk memandang indahnya langit dihamparan rumput yang hijau*
*menoleh dan mendongak pada Jungkook*
“wae?” *tanyanya*
“anii..” *Jungkook tersenyum*
-Back POV End-
SKIP>>
Aku tidak ingin terpuruk dan membuatnya sedih. Begitupula mereka yang tak akan kubiarkan terus terpuruk karena ingatan tentang hilangnya sesuatu yang kutahu sangat berharga bagi mereka.
(Lintasan mobil berlorong)
*tampak Jungkook tengah duduk disebuah atap mobil yang sengaja terparkir secara horizontal untuk membuat kemacetan panjang diarea lorong tersebut*
‘DRAP’ *turun dari mobil*
Kami harus bangun dan bangkit..
“WAAA!!!!!!!!!!!!!” *teriak mereka bersamaan seolah melepas beban yang selama ini terus menekan mereka selama ini*
(Author POV)
Mereka berteriak dan mulai menghampiri mobil-mobil yang ada dihadapan mereka. Tak menunggu lama, lorongpun tampak bising dengan suara klakson maupun suara-suara kemarahan sang pengemudi mobil akibat ulah mereka.
Kelakuan yang biasa, dengan santainya mereka mengganggu, merusak dan mengotori orang dan mobil-mobil tersebut dengan pilok, makanan maupun minuman yang mereka miliki, sebelum akhirnya berlari karena amukan para pengemudi tersebut.
(Jungkook POV)
Rasanya, sudah sangat lama kami tidak seperti ini. Berlari bersama, membuat kekacauan bersama, bersenang-senang bersama dan melakukan hal bodoh bersama. Kali ini, aku merasakan kebersamaan mereka kembali.
‘BRUM’ *sebuah mobil berhenti disamping mereka*
“cepat naik!” *seru Yoongi seraya naik ke belakang mobil pick-up tersebut, disusul yang lain*
“.......” *sementara Jungkook terdiam menatap seseorang didalam mobil*
“YA! Jungkook, cepat masuk kedalam” *seru Taehyung*
“b-baik!”
‘DAP’
*Jin tersenyum*
(“gomapta..”) *Jungkook membalas senyumnya*
“Wuuhuuu!! Coba tangkap kamiii!!” *teriak mereka yang berada dibelakang sana meledek*
*Mobil itupun melaju dan menghilang dengan cepat melewati lorong*
SKIP>>
‘TAP TAP TAP’ *satu persatu mereka turun dari mobil tersebut dan berjalan santai dengan perasaan puas dan senang bersama-sama*
‘TAP’ *keluar dan memandang kelima temannya dari belakang*
Ah~ inilah dunia kami. Meski awalnya mereka saling terpuruk, akhirnya semua dunia kami menjadi normal kembali. Dunia kami, disaat kami selalu bersama dalam melakukan apapun, berbagi kesenangan bersama tanpa peduli semua yang ada disekitar kami.
*menoleh kebelakang*
Jin Hyung tidak usah khawatir...
*mengedipkan satu mata pada sosok yang dilihatnya*
Aku sudah menyelamatkan mereka dari keterpurukan karena kehilanganmu. Kami sudah dewasa, akupun begitu, jadi pergi dan beristirahatlah ketempat yang seharusnya kau pijak sekarang.
*tersenyum hangat*
Aku berjanji akan menjaga dan melindungi mereka semua, seperti saat kau masih berada disisi kami. Pulanglah hyung, kami akan baik-baik saja disini...
*sosok itu kembali tersenyum lega dan memudar perlahan lalu menghilang*
“......” *Jungkook terdiam memandang sosok yang kini sudah lenyap bersama dengan hembusan angin malam yang menerpa*
Jin Hyung-ah, jeongmal gomawoyoyo. Meski kepergianmu sangat membuat kami terpukul, namun aku senang karena kau masih peduli dan tetap menjaga, melindungi bahkan menolong kami.
-Back POV-
Saat Taehyung hyung tenggelam, kau membantu menolong dia agar ia tidak terlalu menghilang jauh kedasar air tersebut sebelum akhirnya Jimin hyung menemukan dan membawanya kedarat.
Saat hoseok hyung mulai depresi dan kami bawa keruangan itu, kau dengan senang hati menjaga dan menemaninya. Walau sebenarnya dia merasa kesepian, tapi kurasa Hoseok hyung juga merasakan kehadiranmu.
Saat emosi Yoongi hyung mulai memuncak, kau masih bisa memahami kelakuannya. Meski raut wajahmu sedih saat tempat itu dirusak olehnya
-Back POV End-
Dan untukku sendiri, aku sangat berterima kasih apdamu, karena telah membantu mengembalikan mereka. Kami menyadari, bahwa selama ini kami telah jauh berlari, berlari dari sebuah kenyataan pahit karena kehilanganmu. Dan sekarang kami akan mencoba bangun dan berhenti berlari. Membuka lembaran baru dan mengubur sebuah kesan dan ingatan yang membuat kami kian selalu terpuruk. Kami akan mengubur keterpurukan itu dalam-dalam, tapi kami akan menyimpan satu hal yang tidak akan kami lupakan. Yakni suatu hal dimana kami bisa tertawa dan bersenang-senang bersama denganmu. Jin hyung, kami menyayangimu.
“Heh! Jeon Jungkook, apa yang kau lakukan? Cepat kemari!” *ujar Namjoon*
“iya!!” *dengan rasa gembira, Jungkook berlari menuju teman-temannya dengan rauh wajah bahagia*
SKIP>>
*melihat sebuah photo*
Tampak seseorang tengah terdiam dengan tatapan dingin
(Jimin POV)
Enam. Tidak mungkin bisa dikatakan kembali bersama..
*membakar photo tersebut*
Aku benci sesuatu yang hilang...
*membuang photo yang hampir sempurna terbakar*
***
=Finish :D !!!=
Komentar
Posting Komentar